Td-w8101g password hack




















I hope you make more blogs like this. Linksys Router Technical Support. If your router is not listed on this site or in the programs I can add them! By adding your router I can create all the guides, screenshot databases and have your router work in my programs. All you need to do is use my easy to use router screen capture program. This will make getting me the data easy and simple. For more info click here.

Router Screen Capture Below you will find every router that has been added to the site and programs. Prolink - HG Prolink Firmware. Prolink - Hurricane Prolink Firmware. Prolink - Hurricane G Prolink Firmware. Prolink - Hurricane P Prolink Firmware.

Prolink - Hurricane R Prolink Firmware. Proware - MS Viettel Firmware. Riger - DB Riger Firmware. Ruckus - MediaFlex Ruckus Firmware. Sagem - F st Sagem Firmware. Sagem - F st v2 Optus Firmware. Sagem - F st WindStream Firmware. Sagem - F st Sky Firmware. Sagem - F st Bell Firmware. Sagem - F st Livebox English Firmware. Sagem - F st Livebox French Firmware. Sagem - F st v2 Maroc Telecom Firmware. Sagem - F st Belgacom Firmware.

Sagem - Livebox Livebox Firmware. Sandberg - N Sandberg Firmware. Sanex - SA Sanex Firmware. Sapido - RB Sapido Firmware. Shiro - WR Shiro Firmware. Siemens - C Siemens Firmware. Siemens - Gigaset A Siemens Firmware. Siemens - SL Siemens Firmware. Siemens - Speedstream Siemens Portuguese Firmware. Siemens - Speedstream Tiscali Firmware. Siemens - Speedstream Optus Firmware. Siemens - Speedstream Siemens Firmware.

Siemens - Speedstream Siemens Spanish Firmware. Siemens - Speedstream Bell Firmware. Siol - Iskratel Prospero Siol Firmware. Sitecom - DC v2 Sitecom Firmware. Sitecom - DC v3 Sitecom Firmware. Sitecom - DC v5 Sitecom Firmware. Sitecom - DC v6 Sitecom Firmware. Sitecom - DC Sitecom Firmware. Sitecom - WL Sitecom Firmware.

Sphairon - Speedlink Sphairon German Firmware. Starbridge - Starbridge Firmware. Starbridge - Lynx Starbridge Firmware. Sweex - LB Sweex Firmware. Sweex - LC Sweex Firmware. Sweex - LWv2 Sweex Firmware. Sweex - LW Sweex Firmware. Sweex - NI Sweex Firmware. Sweex - RO Sweex Firmware. Sweex -LW Sweex Firmware.

Sweex -MO Sweex Firmware. Symantec - Gateway Symantec Firmware. Tamio - Tamio Tamio Firmware. Tecom - AR Tecom Firmware. Telefonica - Xavi - r Telefonica Firmware. Telit - AR Libero Firmware. Telkom - G Telkom Firmware. Telkom - Billion G Billion Firmware. Telsec - TS Telsec Firmware. Tenda - R Tenda Firmware. Tenda - WR Tenda Firmware. Tenda - WD Tenda Firmware. Thomson - Livebox 2 Mini Livebox Firmware.

Thomson - oneHub ST engin Firmware. Thomson - Speedtouch Thomson v4 Firmware. Akan tetapi, kiasan dari rtus-ritus tersebut kadang muncul pada aspek-aspek yang cukup umum. Penggambaran yang ada pada tembikar dan karya seni keagamaan, ditafsirkan, dan lebih mungkin disalahartikan dalam beragam mitos dan kisah.

Beberapa bagian dari karya-karya ini masih ada dalam bentuk kutipan-kutipan oleh para filsuf Neoplatonis dan baru-baru ini terungkap melalui potongan-potongan papirus.

Salah satu adalah Papirus Derveni , yang kini membuktikan bahwa setidaknya pada abad kelima SM ada sebuah sajak theogonia-kosmogoni buatan Orfeus. Sajak tersebut berusaha mengalahkan Theogonia buatan Hesiodos. Dalam sajak tersebut, silsilah para dewanya dapat ditarik kembali sampai kepada Niks dewi malam sebagai perempuan permulaan utama yang muncul sebelum Uranus, Kronos, dan Zeus.

Para kosmolog filsafat dari masa awal banyak yang bereaksi, atau kadang membangun pandangan di atas konsepsi mitos terkenal yang sudah ada di dunia Yunani untuk beberapa waktu tertentu. Beberapa dari konsepsi yang terkenal ini dapat dilihat dari sajak-sajak Homeros dan Hesiodos. Dalam karya-karya Homeros, Bumi adalah piringan datar yang terapung di samudra luas yang disebut Okeanos dan di bagian atasnya ada langit hemisferikal yang diisi oleh mathari, bulan, dan bintang.

Matahari Helios mengarungi langit dengan kereta perangnya pada siang hari dan berlayar di Bumi dengan mangkuk emas pada malam hari. Matahari, bumi, langit, sungai dan angin dapat dialamatkan ketika berdoa dan dipanggil untuk mengawasi sumpah. Celah alami yang ada di bumi secara terkenal dianggap sebagai jalan masuk ke dunia bawah, yang merupakan tempat berdiamnya para arwah, yang dipimpin oleh dewa Hades.

Berdasarkan mitologi Era Klasik, setelah kekuasaan para Titan dijatuhkan, Pantheon dewa dan dewi baru pun muncul. Salah satu kelompok dewa Yunani yang paling utama adalah para dewa Olimpus , yang tinggal di puncak Gunung Olimpus di bawah kepemimpinan Zeus. Gagasan yang membatasi bahwa jumlahnya harus dua belas kemungkinan berasal dari masa modern. Nimfa sendiri terdiri dari para Naiad nimfa mata air , Driad nimfa pohon , dan Nereid nimfa laut.

Selain itu, ada juga para dewa di dunia bawah, misalnya para Erinyes dewa angkara murka , yang dikatakan memburu orang-orang yang melakukan kejahatan terhadap keluarga sendiri. Dalam keberagaman yang luas mengenai mitos dan legenda yang terdapat dalam mitologi Yunani, orang Yunani Kuno percaya bahwa para dewa pada dasarnya memiliki tubuh jasmani namun tubuh para dewa adalah tubuh yang ideal.

Menurut Walter Burkert , ciri penting dari antropomorfisme Yunani adalah bahwa "para dewa Yunani berwujud orang, dan bukanlah sesuatu yang abstrak, ide ataupun konsep". Orang Yunani menganggap bahwa keabadian adalah karakteristik yang paling unik dari dewa mereka. Keabadian, seperti halnya keadaan awet muda, dihasilkan dari konsumsi nektar dan ambrosia secara terus-menerus.

Dengan mengonsumsi itu, darah di pembuluh darah para dewa terus-menerus diperbaharui. Dalam beberapa kasus, ada manusia yang disebut lebih mulia dari pada dewa. Setiap dewa masing-masing memiliki asal-usul, silsilah, minat, ketertarikan, kepentingan, keahlian, kekuasaan dan kepribadian tersendiri.

Akan tetapi, penggambaran para dewa muncul dari banyaknya variasi arkais lokal, yang tidak selalu sama antara satu dengan yang lainnya. Ketika dewa-dewa itu disebut dalam sajak, puisi, doa, atau kultus, mereka disebutkan dengan gabungan nama serta julukannya, yang membedakan mereka berdasarkan perbedaan-perbedaan itu dari perwujudan mereka yang lainnya.

Salah satu contohnya adalah Apollo Mousagetes , yang artinya adalah " Apollo , pemimpin para Mousai ". Selain itu, julukan juga dapat mengidentifikasi aspek yang khusus dan terlokalisasi dari para dewa, kadang-kadang julukan-julukan para dewa dipercaya sudah ada sebelum masa Yunani Klasik. Orang Yunani menganggap bahwa keabadian adalah karakteristik paling unik dari dewa mereka. Keabadian, seperti halnya keadaan awet muda, dihasilkan dari konsumis nektar dan ambrosia secara terus-menerus.

Dengan mengonsumsi itu, darah di pembuluh para dewa terus-menerus diperbaharui. Akan tetapi penggambaran para dewa muncul dari banyaknya variasi arkais lokal, yang tidak selalu sama antara satu dengan yang lainnya. Ketika dewa-dewa itu disebut dalam sajak, puisi, doa, atau kultus, mereka disebutkan dengan gabungan nama serta julukannya, yang mengidentifikasikan mereka berdasarkan perbedaan-perbedaan itu dari perwujudan mereka yang lainnya.

Sebagian besar dewa diasosiasikan dengan apek tertentu dalam kehidupan manusia. Contohnya, Afrodit adalah dewi cinta dan kecantikan, Ares adalah dewa perang, Hades dewa orang mati, dan Athena dewi strategi perang dan kebijaksanaan. Akan tetapi, cukup lazim pula bahwa daerah-daerah dan desa-desa tertentu memiliki pemujaan tersendiri untuk dewa-dewa minor.

Banyak pula kota yang menyembah para dewa yang lebih terkenal, dan para dewa itu disembah dengan ritus-ritus lokal serta mitos-mitos aneh yang diasosiasikan dengan mereka dan tidak diketahui di daerah lainnya. Pada zaman pahlawan, kultus pemujaan pahlawan atau setengah dewa menjadi pelengkap pemujaan para dewa.

Ada masa ketika hanya ada para dewa yang hidup di dunia, dan ada pula masa ketika campur tangan para dewa terhadap kehidupan manusia cukup terbatas. Di antara kedua masa itu, ada masa tradisional ketika para dewa dan manusia hidup bersama-sama. Masa tersebut adalah masa-masa awal dunia ketika kelompok dewa dan manusia dapat bergaul lebih bebas daripada masa-masa setelahnya.

Banyak dari cerita mengenai tema tersebut muncul dalam Metamorphoses karya Ovidius. Kisah-kisahnya sering dibagi menjadi dua kelompok cerita tematik, yaitu cerita cinta, dan cerita hukuman.

Kisah cinta seringkali melibatkan hubungan sedarah , atau hubungan seksual atau perkosaan yang dilakukan oleh dewa terhadap manusia perempuan. Hasil dari hubungan antara dewa dan manusia adalah manusia setengah dewa atau yang sering disebut pahlawan. Kisah-kisah yang ada secara umum menunjukkan bahwa hubungan antara dewa dan manusia adalah sesuatu yang perlu dihindari.

Hubungan cinta dewa-manusia jarang ada yang berakhir bahagia. Kisah jenis kedua adalah kisah hukuman, yaitu kisah yang melibatkan kemunculan atau penemuan beberapa artefak budaya yang penting, seperti misalnya ketika Prometheus mencuri api dari para dewa, ketika Tantalos mencuri nektar dan ambrosia dari meja makan Zeus dan memberikannya pada anak buahnya dan dengan demikian dia telah membeberkan rahasia para dewa, ketika Prometheus atau Likaon menciptakan ritual kurban, ketika Demeter mengajarkan pertanian dan Misteri kepada Triptolemos , atau ketika Marsias menciptakan aulos dan mengikuti kontes musik melawan Apollo.

Ian Morris berpendapat bahwa kisah Prometheus merupakan "suatu masa antara sejarah para dewa dan sejarah manusia". Sang raja terlambat menyadari bahwa Dionisos adalah seorang dewa.

Akibatnya dia harus menerima hukuman mengerikan bahkan sampai berujung kematian. Dalam cerita lainnya, berdasarkan suatu motif cerita rakyat lama, [46] serta mengulangi tema yang sama, dikisahkan bahwa Demeter berusaha mencari putrinya, Persefone.

Dalam pencariannya, Demeter menyamar menjadi seorang perempuan tua bernama Doso, dan menerima perlakukan yang ramah dari Keleus , Raja Eleusis di Attika. Sebagai balasan atas kebaikan Keleus, Demeter berencana menjadikan bayi lelaki mereka, Demofon , sebagai dewa. Untuk melakukannya, Demeter harus membakar aspek manusia sang bayi. Akan tetapi Demeter tidak sempat menyelesaikan ritualnya karena ibu sang anak, Metaneira , melihat Demeter sedang menaruh bayinya di atas api.

Metaneira menjerit dan Demeter pun marah. Akibatnya sang bayi tidak jadi diubah menjadi dewa. Periode ketika para pahlawan hidup disebut dengan istilah Zaman Pahlawan.

Menurut Ken Dowden, "bahkan ada efek saga: kita dapat mengikuti cerita beberapa keluarga dalam generasi-generasi yang saling berurutan". Setelah munculnya kultus pemujaan terhadap para pahlawan, maka dewa dan pahlawan disembah dan dipuja bersama-sama dalam ritual yang sakral. Dewa dan pahlawan juga disebut bersama-sama dalam doa dan ikrar yang dialamatkan pada mereka. Pada masa ini, tidak ada lagi dewa besar yang dilahirkan, namun pahlawan-pahlawan baru selalu ada saja yang muncul.

Perbedaan lainnya antara kultus pemujaan pahlawan dan dewa adalah bahwa pahlawan menjadi pusat dari identitas kelompok lokal. Peristiwa-peristiwa monumental dalam kisah Herakles dianggap sebagai masa-masa akhir dari Zaman Pahlawan. Lihat pula: Herakles dan Heraklid. Beberapa sejarawan percaya [50] bahwa di balik mitologi Herakles yang sangat rumit mungkin terdapat manusia sungguhan, barangkali seorang pemimpin-pengikut di Kerajaan Argos.

Beberapa sejarawan lainnya berpendapat bahwa kisah Herakles adalah alegori untuk perjalanan tahunan matahari, yang melewati dua belas rasi bintang zodiak [51] Sementara yang lainnya merujuk pada mitos-mitos yang lebih awai dari beebapa budaya lainnya, dan menunjukkan bahwa kisah Herakles merupakan adaptasi lokal dari mitos pahlawan yang sudah lebih dulu ada. Pada umumnya, Herakels dikenal sebagai putra dari Zeus dan Alkmene , cucu perempuan Perseus.

Dia digambarkan sebagai seorang pemberi kurban dan disebut sebagai pendiri altar-altar. Dalam drama komedi Yunani Kuno, dia sering diperlihatkan sebagai seorang pemakan yang rakus. Sedangkan akhir hidupnya yang tragis banyak diceritakan dalam drama tragedi. Menurut Thalia Papadopoulou, drama Herakles gubahan Euripides merupakan "suatu drama yang amat sangat penting dari drama-drama Euripides lainnya".

Senjata khasnya adalah panah namun dia juga sering membawa gada. Herakles sangat populer dalam tembikar Yunani Kuno , pertarungannya dengan Singa Nemea diabadikan dalam ratusan lukisan vas, mengindikasikan bahwa dia adalah salah stau pahlawan paling terkenal dalam mitologi Yunani.

Herakles juga diadaptasi ke dalam kultus dan mitologi Etruska dan Romawi sebagai Herkules , dan seruan "mehercule" menjadi sama lazimnya bagi orang Romawi seperti halnya "Herakleis" untuk orang Yunani. Herakles mencapai martabat sosial yang tinggi melalui pengangkatannya sebagai leluhur resmi para raja Doria. Hal ini barangkali berfungsi sebagai pembenaran bagi suku Doria untuk bermigrasi ke Peloponnesos. Hillos , pahlawan eponim dari satu phyle Doria, menjadi putra Herakles dan merupakan salah satu Herakleidai atau Heraklid.

Heraklid sendiri merupakan orang-orang keturunan Herakles, terutama keturunan Herakles melalui Hillos. Para Heraklid itu menaklukan sejumlah kerajaan di Peloponnesos, antara lain Mikenai , Sparta dan Argos. Menurut legenda, mereka mengklaim bahwa merke punya hak untuk berkuasa dari leluhur mereka. Proses kebangkitan mereka menuju kekuasaan sering disebut sebagai " Invasi Doria ". Para raja Lydia , dan kelak Makedonia , sebagai penguasa dengan pangkat yang sama, juga termasuk golongan para Heraklid.

Beberapa pahlawan lainnya yang muncul pada masa-masa awal Zaman Pahlawan, misalnya Perseus , Deukalion , Theseus dan Bellerofon , memiliki banyak kesamaan sifat dengan Herakles. Seperti halnya Herakles, mereka juga melakukan petualangan yang fantastis dan sendirian. Petualangan mereka juga menyentuh batas-batas dongeng , karena mereka menghadapi monster-monster semacam Khimaira , Medusa , dan Minotaur.

Petualangan Bellerogon merupakan jenis petualangan yang cukup umum dan mirip dengan petualangan Herakles dan Theseus. Dalam tradisi pahalwan awal, tema yang sering berulang adalah usaha untuk mengirim para pahlawan menuju sesuatu yang berbahaya. Tema ini muncul dalam kisah Perseus dan Bellerofon.

Untuk detail lebih lanjut tentang topik ini, lihat Argonaut. Satu-satunya wiracarita hellenistik yang masih bertahan, yaitu Argonautika buatan Apollonios dari Rodos wiracaritawan, sejarawan, dan pustakawan di Perpustakaan Iskandariyah , menceritakan tentang pelayaran Iason dan para Argonaut untuk memperoleh Bulu Domba Emas dari tanah Kolkhis yang mitis.

Dalam Argonautika , Iason disuruh oleh raja Pelias di istana sang raja untuk melakukan perjalanan, dan Iason pun memulai petualangannya. Hampir semua pahlawan yang hidup pada masa tersebut ikut serta bersama Iason dalan kapal Argo untuk membantu mengambil Bulu Domba Emas. Pahlawan terkenal yang termasuk dalam rombongan Argonaut meliputi Theseus , yang pergi ke Kreta dan membunuh Minotaur ; Atalanta , sang pahlawan wanita; dan Meleagros , yang pernah memiliki siklus epik tersendiri menyaingi Iliad dan Odisseia.

Pindaros , Apollonios dan Apollodoros berusaha keras untuk memberi daftar lengkap orang-orang yang ikut dalam kelompok perjalanan Argonaut. Meskipun Apollonios menulis sajaknya pada abad ke-3 SM, penyusunan cerita Argonaut terjadi lebih dulu daripada Odisseia, yang menunjukkan adanya keterkaitan antara Odisseia dengan petualangan luar biasa Iason sebagian pengembaraan Odisseus mungkin didasarkan pada cerita Argonaut.

Cerita Medeia , misalnya, mampu menarik perhatian berbagai penyair tragedi. Pada periode antara petualangan Argonaut dan Perang Troya, ada sebuah generasi yang cukup dikenal karena kejahatannya yang mengerikan. Ini meliputi perbuatan-perbuatan Atreus dan Thiestes di Argos.

Di balik mitos tentang wangsa Atreus yang merupakan satu dari dua dinasti kepahlawanan terpenting bersama dengan wangsa Labdakos terdapat suatu masalah yang berkutat seputar peralihan kekuasaan serta masalah mengenai kebangkitan menuju kekuasaan. Si kembar Atreus dan Thiestes beserta keturunan-keturunan mereka memainkan peran yang menentukan dalam cerita-cerita tragedi tentang peralihan kekuasaan di Mykenai.

Siklus Thebes berkisah tentang peristiwa-peristiwa yang secara khusus diasosiasikan dengan Kadmos , pendiri kota Thebes, dan di kemudian hari diasosiasikan pula dengan perbuatan-perbuatan Laios dan Oidipus di Thebes. Jadi, Siklus Thebes adalah serangkaian cerita yang berujung pada penyerangan terhadap Thebes yang dilakukan oleh tujuh pahlawan Argos dan para Epigoni.

Tidak diketahui apakah kisah Tujuh Melawan Thebes diceritakan dalam wiracarita awal. Mengenai nasib Oidipus, cerita-cerita epik awal nampaknya mengisahkan bahwa dia melanjutkan masa pemerintahannya di Thebes setelah terungkap bahwa Iokaste adalah ibunya, dan kemudian menikahi istri keduanya, yang melahirkan anak-anak Oidipus.

Rincian kisah tersebut cukup berbeda dibandingkan dengan kisah yang digambarkan melalui drama-drama tragedi, misalnya Oidipus Sang Raja gubahan Sofokles serta naskah-naskah mitologi selanjutnya. Artikel utama untuk bagian ini adalah: Perang Troya. Lihat pula: Siklus Epik. Mitologi Yunani berpuncak pada Perang Troya serta peristiwa-peristwia setelahnya. Dalam karya-karya Homeros, misalnya Iliad , cerita utamanya sudah memiliki bentuk dan substansi, sedangkan tema-tema individunya baru muncul kemudian, khususnya dalam drama Yunani.

Perang Troya juga menimbulkan ketertarikan yang besar dalam budaya Romawi karena adanya kisah mengenai Aineias , seorang pahlawan Troya yang berhasil menyelamatkan diri ketika Troya dihancurkan. Dikisahkan bahwa dalam perjalanannya, Aineias mendirikan kota yang kemudian menjadi kota Roma. Kisah tersebut diceritakan dalam Aeneid karya Virgilus. Buku satu dalam Aeneid sendiri berisi versi paling terkenal mengenai penghancuran Troya. Siklus Perang Troya , suatu kumpulan wiracarita mengena Perang Troya, dimulai dengan sejumlah peristiwa yang kemudian berujung pada peperangan, antara lain kisah tentang Eris dan apel emas Kallistinya , Keputusan Paris , penculikan Helene , dan pengurbanan Ifigeneia di Aulis.

Untuk mendapat Helene kembali, pasukan Yunani melakukan ekpspedisi besar-besaran di bawah komando saudara Menelaos , yakni Agamemnon , raja Argos atau Mykenai. Namun pihak Troya tidak mau menyerahkan Helene sehingga pasukan Yunani harus menggunakan cara-cara kekerasan. Iliad , yang berlatar pada tahun kesepuluh dalam Perang Troya, mengisahkan persilisihan antara Agamemnon dan Akhilles , yang merupakan salah satu prajurit Yunani terhebat. Iliad juga menceritakan kematian Patroklos , sahabat dan kekasih pria Akhilles, yang mengabaikan nasehat Akhilles sehingga pada akhirnya Patroklos dibunuh oleh Hektor , putra sulung Priamos.



0コメント

  • 1000 / 1000