Download tafsir al-munir wahbah zuhaili
Kajian Islam justru terus mengalami perkembangan dan perubahan secara signifikan dengan munculnya hasil-hasil pemikiran Islam yang progresif. Salah satu ulama yang ikut serta dalam mengembangkan khazanah keilmuan Islam kontemporer dengan berbagai karyanya adalah Wahbah az-Zuhaili. Pakar fikih abad ke ini memiliki nama lengkap Wahbah Mustafa az-Zuhaili. Julukan az-Zuhaili merupakan nisbah kepada daerah tempat leluhurnya yaitu kota Zahlah di Lebanon. Kedua orang tuanya tersebut merupakan orang yang saleh dan teguh pada ajaran agama.
Pendidikan pertama tentang dasar keislaman diperoleh az-Zuhaili dari kedua orang tuanya. Setelah lulus dari sekolah tersebut dengan predikat terbaik, az-Zuhaili memulai pengembaraan intelektualnya di Mesir. Sehingga, pada tahun , dengan kecerdasan yang luar biasa, az-Zuhaili berhasil lulus dan meraih tiga gelar sarjana secara bersamaan.
Tidak puas sampai gelar master, ia kemudian melanjutkan studi doktoralnya di Universitas Al-Azhar, dan lulus pada tahun dengan predikat Summa Cumlaude Syaraf Ula. Selama di Syiria maupun Mesir, az-Zuhaili banyak belajar ke berbagai ulama terkemuka pada saat itu. Pada tahun , az-Zuhaili diangkat menjadi guru besar bidang Syariah dan berhak menyandang gelar Profesor di Universitas Damaskus.
Berkat kepakaranya dalam bidang ilmu Syariah, beliau banyak diminta untuk menjadi pembicara di banyak forum internasional, serta menjadi dosen tamu di berbagai perguruan tinggi Islam, seperti Universitas Benghazi, Libya; Universitas Khortoum, Sudan; dan Universitas Emirat Arab.
Namun, kiprah beliau dalam dunia Islam seketika harus berhenti tatkala ajal telah datang. Wahbah az-Zuhaili wafat pada 8 Agustus , ketika usia beliau mencapai 83 tahun.
Selama hidupnya Wahbah az-Zuhaili telah menghasilkan berbagai karya tulisan hingga mencapai lebih dari judul kitab. Tafsir ini ditulis kurang lebih selama rentang waktu 16 tahun. Penjelasan tafsir yang komprhensif membuat karya tersebut terdiri dari 16 jilid, dan memiliki tidak kurang dari Dalam mukaddimah tafsirnya, Wahbah az-Zuhaili menjelaskan bahwa tujuan penyusunan Tafsir Al-Munir ini ingin agar umat Islam berpedoman dengan Al-Quran secara kuat dan ilmiah.
Selain itu, beliau juga memberikan fokus dalam memberikan penjelasan yang luas terhadap permasalahan khilafiyah dalam bidang fikih. Silahkan untuk memberikan komentar, dan berilah kami kritik, saran dan kesan. Tedi Sobandi.
Label: Kitab Tafsir , Terjemahan Kitab. Ramdhani AR 20 Desember Tambahkan komentar. Muat yang lain Popular Posts. Setiap tema yang diangkat dan dibahas mencakup tiga aspek, yaitu: Pertama , aspek bahasa, yaitu menjelaskan beberapa istilah yang termaktub dalam sebuah ayat, dengan menerangkan segi-segi balaghah dan gramatika bahasanya.
Kedua , tafsir dan bayan, yaitu deskripsi yang komprehensif terhadap ayat-ayat, sehingga mendapatkan kejelasan tentang makna-makna yang terkandung di dalamnya dan keshahihan hadis-hadis yang terkait dengannya. Dalam kolom ini, beliau mempersingkat penjelasannya jika dalam ayat tersebut tidak terdapat masalah, seperti terlihat dalam penafsirannya terhadap surat al-Baqarah ayat Namun, jika ada permasalahan diulasnya secara rinci, seperti permasalahan nasakh dalam ayat dari surat al-Baqarah.
Ketiga, fiqh al-hayat wa al-ahkam, yaitu perincian tentang beberapa kesimpulan yang bisa diambil dari beberapa ayat yang berhubungan dengan realitas kehidupan manusia.
Sedangkan dalam masalah teologis, beliau cenderung mengikuti faham ahl al-Sunnah, tetapi tidak terjebak pada sikap fanatis dan menghujat madzhab lain. Ini terlihat dalam pembahasannya tentang masalah "Melihat Tuhan" di dunia dan akhirat, yang terdapat pada surat al-An'am ayat Metode Penafsiran.
Agaknya, metode yang terakhir metode analitik lebih cocok, karena metode inilah yang lebih dominan digunakan oleh Wahbah dalam tafsirnya. Dalam kitab Tafsir al-Munir, ada satu hal yang sangat menarik, yang mungkin tidak disebutkan Wahbah dalam muqaddimahnya ini adalah, ketika menafsirkan kumpulan ayat, Wahbah tidak lupa menjelaskan korelasi munasabat antar ayat. Dalam menentukan corak tafsir dari suatu kitab tafsir, dalam hal inia dalah Tafsir al-Munir, yang diperhatikan adalah hal yang dominan dalam tafsir tersebut.
Hal ini dikuatkan oleh Dr. Untuk langkah sistematika pembahasan dalam tafsirnya ini, Wahbah menjelaskan dalam muqaddimah tafsirnya, sebagai berikut:. Mengklasifikasikan ayat Alquran — dengan urutan mushaf - yang ingin ditafsirkan dalam satu judul pembahasan dan memberikan judul yang cocok.
Menjelaskan sisi kebahasaan ayat-ayat yang ingin ditafsirkan, dan menganalisanya. Menjelaskan sebab turun ayat — jika ada sebab turunnya -, dan menjelaskan kisah-kisah sahih yang berkaitan dengan ayat yang ingin ditafsirkan. Menjelaskan ayat-ayat yang ditafsirkan dengan rinci.
Mengeluarkan hukum-hukum yang berkaitan dengan ayat yang sudah ditafsirkan. Dalam pembacaan penulis terhadap kitab Tafsir al-Munir, ada satu hal yang sangat menarik, yang mungkin tidak disebutkan Wahbah dalam muqaddimahnya ini adalah, ketika menafsirkan kumpulan ayat, Wahbah tidak lupa menjelaskan korelasi munasabat antar ayat. Sebagai contoh ketika menafsirkan ayat-ayat yang menceritakan tentang jihad, hukum kriminan, warisan, hukum nikah, riba, khamar, dll.
Kelebihan dan kekurangan. Banyak sekali kelebihan tafsir ini, selain memiliki pengantar tafsir yang sangat bermanfaat bagi setiap pembaca-sebagai perbekalan ilmu- untuk masuk dalam tafsir alQuran.
0コメント